California Milk Advisory Board (CMAB) belum lama ini mengunjungi Jakarta untuk memperkenalkan California Cheese yang biasa digunakan untuk bahan baku pizza. California, yang menyumbang seperempat produksi keju di Amerika, memiliki lebih dari 250 varian dan gaya keju, serta sekitar 100 varian bumbu dan aroma. Dengan ragam varian tersebut, pembuat pizza memiliki banyak pilihan untuk membuat topping yang sempurna.
Melalui Mark Todd, pakar kuliner untuk program keju pizza, CMAB memperkenalkan keju-keju andalan California. Anda pasti tak menyangka bahwa keju bisa memiliki begitu banyak cita rasa!
Mozzarella
Keju ini biasa digunakan untuk pizza karena teksturnya yang mudah melar dan mudah meleleh. Keju putih yang memiliki cita rasa ringan ini dapat ditemukan dalam varian semi-hard atau segar. Dalam varian smoked mozzarella, Anda akan langsung menghirup aroma asap yang khas, begitu juga dalam gigitan kejunya.
"Makanan yang diasap itu membuat Anda ngiler, dan ingin sekali memakannya," tutur Mark, saat media reception di Rinjani Room, Grand Hyatt Jakarta, Kamis (31/3/2011) lalu.
Monterey Jack
Tampilkan postingan dengan label berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label berita. Tampilkan semua postingan
Rabu, 06 April 2011
Sabtu, 26 Maret 2011
Dua Tahun, Bersihkan Debu Merapi
Pembersihan abu vulkanik Gunung Merapi di Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, hingga kini belum tuntas dan butuh waktu dua tahun. Pembersihan awal sebatas bagian luar dan belum menyentuh bagian dalam susunan batu candi.
Kepala Balai Konservasi Peninggalan Borobudur (BKPB) Marsis Sutopo, Jumat (25/3/2011) di Magelang, mengatakan, abu vulkanik masih ada di celah-celah dinding drainase atau saluran air dan stupa candi. Kalau dibiarkan, abu vulkanik yang mengandung sulfur berpotensi membuat batu candi melapuk.
Untuk itu, pada 2011, BKPB mengagendakan pembersihan abu vulkanik di celah-celah dinding, drainase, dan stupa dengan dana Rp 268,9 juta. Pada tahun yang sama, BKPB mengadakan penelitian dampak abu vulkanik terhadap batu candi bekerja sama dengan ahli konservasi dari Amerika Serikat dan UNESCO.
Menurut Marsis, pembersihan abu vulkanik Gunung Merapi berbarengan dengan 100 tahun pemugaran Candi Borobudur. Waktu itu, ahli konservasi Belanda Theodor van Erp merampungkan pemugaran Candi Borobudur pada 1907-1911. ”BKPB ingin memaknai 100 tahun pemugaran Candi Borobudur dengan menghasilkan pengetahuan baru ilmu konservasi, yaitu dampak abu vulkanik pada batu candi dan langkah-langkah atau cara penanganannya,” kata Marsis.
Kepala Balai Konservasi Peninggalan Borobudur (BKPB) Marsis Sutopo, Jumat (25/3/2011) di Magelang, mengatakan, abu vulkanik masih ada di celah-celah dinding drainase atau saluran air dan stupa candi. Kalau dibiarkan, abu vulkanik yang mengandung sulfur berpotensi membuat batu candi melapuk.
Untuk itu, pada 2011, BKPB mengagendakan pembersihan abu vulkanik di celah-celah dinding, drainase, dan stupa dengan dana Rp 268,9 juta. Pada tahun yang sama, BKPB mengadakan penelitian dampak abu vulkanik terhadap batu candi bekerja sama dengan ahli konservasi dari Amerika Serikat dan UNESCO.
Menurut Marsis, pembersihan abu vulkanik Gunung Merapi berbarengan dengan 100 tahun pemugaran Candi Borobudur. Waktu itu, ahli konservasi Belanda Theodor van Erp merampungkan pemugaran Candi Borobudur pada 1907-1911. ”BKPB ingin memaknai 100 tahun pemugaran Candi Borobudur dengan menghasilkan pengetahuan baru ilmu konservasi, yaitu dampak abu vulkanik pada batu candi dan langkah-langkah atau cara penanganannya,” kata Marsis.
Langganan:
Postingan (Atom)